Kronologis Terjadinya Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Kelurahan Pintukota 7 April 2024
Daftar Isi
Foto: Alat berat menggerus tanah yang menimbun rumah warga
Gmimbetel Pintukota Hari kelam dialami masyarakat kelurahan Pintukota tepatnya pada Minggu 7 April 2024 pemukiman yang jadi pusat pemerintahan Kecamatan Lembeh Utara dilanda banjir bandang dan tanah longsor yang mengakibatkan beberapa rumah warga rata tertimbun tanah.
Curah hujan serta debit air yang besar terjadi karena drainase sungai sudah tertimbun material tanah dan batu sehingga air meluap dan masuk menggenangi seluruh rumah-rumah warga disertai dengan campuran lumpur dari tanah yang hanyut.
Sejak sepekan minggu pertama April curah hujan lumayan ekstrim meski hanya berdurasi satu jam tetapi berulang setiap harinya hingga Sabtu 6/4/2024.
Memasuki subuh dinihari Minggu (7/4/2024) tepatnya pukul 03.00 wita hujan kembali turun dengan derasnya disertai bunyi guntur dan kilat secara bergantian. Terlihat masyarakat Kelurahan Pintukota separuhnya sudah berada diluar rumah memantau perkembangan derasnya air sambil mengingatkan sesama warga yang lain agar waspada karena air sudah masuk kerumah-rumah.
Berikut uraian kejadiannya;
Sabtu 6 April 2024
pukul 19.00 - 21.30 wita intensitas hujan rendah
pukul 22.00 - 02.00 wita (7/4/2024) intensitas curah hujan mulai meninggi
Minggu 7 April 2024
pukul 03.00 wita s/d 04.00 wita curah hujan sudah lebat dan mulai menggenangi rumah-rumah warga disertai dengan lumpur tanah.
pukul 05.00 - 06.00 wita hujan redah dan tinggal rintik
pukul 06.30 - 08.00 warga membantu beberapa rumah yang digenangi air dan lumpur tanah, termasuk rumah Pastori dan ruang gereja GPDI Victori Pintukota
Diwaktu ini tidak ada kegiatan pelayanan ibadah semua fokus membantu rumah-rumah tertimbun tanah,
pukul 08.00 wita dibawa komando Ketua BPMJ Betel Pdt.Christina Sumolang mengerahkan jemaatnya membantu membersihkan rumah-rumah warga sambil menyediakan dapur darurat dikoridor samping gedung gereja (depan tk) untuk jemaat yang kerja gotong royong
pukul 09.30 wita Tim pelayan khusus di koordinir oleh Bpk.Jenli Intuang mulai bergerak membantu Kel.Mundaeng Hendrik, Kel. Tapahing-Patolenganeng dan Kel.Tapahing-Mose.
pukul 10.00 - 10.30 Tim sarapan pagi, dan lanjut menyelesaikan lumpur di Kel.Tapahinng-Mose hingga pukul 11.00 wita.
pukul 11.30 - 13.30 wita tim Pelsus bergerak menuju Kel.Matheos-Dumendehe untuk membersihkan lumpur tanah yang cukup tebal. waktu ini curah hujan rendah.
pukul 14.00 - 14.30 wita rehat makan siang
14.30 - 15.00 wita Tim menuju Kel.Sondak Malumbot tapi area rumah mereka hampir selesai dibersihkan.
pukul 15.00 -16.00 wita Tim bergerak maju menuju Kel.Lalua Hendrik membersihkan lumpur dan material kerikil dan batu.
pukul 16.00 - 16.50 wita Tim bergerak menuju Kel.Gaghaube Kaluando juga membersihkan lumpur tanah yang mengenangi seisi rumah.
pukul 17.00 -17.30 wita Tim pindah menuju Kel.Tindage Mamuli, waktu ini curah hujan mulai meninggi dan deras.
pukul 17.40 wita tanah dan pohon mulai bergerak di area rumah Kel.Manumpil Londo.
pukul 17.40 - 18.15 wita tanah longsor pun sekejap menerjang 9 rumah warga dan menimbunnya menjadi satu termasuk rumah keuarga jemaat Betel diantaranya Kel.Manumpil-Londo dan Kel.Hesombala-Hontong serta di jam yang sama 4 rumah di area Masjid Babusallam ikut tertimbun tanah.
pukul 20.45 - 21.45 tanah longsor menerjang 4 rumah jemaat Betel serta menimbunnya menjadi satu diantaranya rumah milik; Kel.Pemberian-Matheos, Kel.Tapahing-Kabuhung, Kel.Makasighe Tapahing dan Bpk.Helprit Tapahing dan beberapa diantaranya rusak sedang.
Area tanah ini berasal dari area perkebunan keluarga besar Tuter dan menghilangkan separuh tanaman pohon kelapa dan pohon pala.
Secara keseluruhan kerugian materi warga Pintukota akibat banjir bandang dan tanah longsor mencapai 1,2 Milyar.
Peristiwa banjir bandang dan tanah longsor hampir secara keseluruhan terjadi di dua kecamatan baik lembeh utara maupun lembeh selatan tetapi area terparah berat adalah Kelurahan Pintukota dan kedua Kelurahan Mawali.
Dari uraian diatas sebetulnya ada banyak rumah yang terdampak akibat banjir tetapi yang tercatat sesuai jangkauan dari Tim yang bekerja sehingga tidak semuanya dijangkau.
Kiranya catatan ini akan menjadi cerita untuk dikenang dan selalu memitigasi sejak dini pencegahan untuk diwaspadai jika dikemudian hari terjadi cuaca ekstrim seperti hujan deras dan banjir bandang.
Mayarakat Pintukota pun memberikan apresiasi setinggi-tingginya dan rasa terima kasih kepada dua tokoh pemimpin umat yakni Pdt.Christina Sumolang dan Lurah Ferawati Lorameng S.Pak yang membantu warga dalam mencukupkan kebutuhan sebelum dan sesudah datangnya bantuan sosial dari masyarakat maupun perhimpunan agama meski dibeberapa kesempatan ada sedikit gesekan tetapi semua dapat dipenuhi dengan sukacita. (ds)
Posting Komentar