Seruan Badan Pekerja Majelis Sinode Gmim
Table of Contents
"Tentang Peristiwa Pemboman yang Terjadi di Surabaya"
Menyikapi Peristiwa pemboman yang menimpa beberapa Gereja di Surabaya pada Tanggal 13 Mei 2018 Maka Gereja Masehi Injili di Minahasa (GMIM) menyampaikan turut berempati dengan duka mendalam kepada keluarga korban . Tuhan Yesus dalam Roh Kebenaran kiranya memberikan kekuatan dan penghiburan.
Berkenan dengan ini GMIM mendukung enam (6) poin seruan Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) sebagai berikut :
- Pertama, Tindak kekerasan dengan alasan apapun tidak akan perbah mampu menyelesaikan masalah. Dia hanya akan melahirkan lingkaran kekerasan dan pada akhirnya menuju kehancuran. Lihatlah Siria sekarang ini yang luluh lantak oleh kekerasan demi kekerasan.
- Kedua, Sesungguhnya tidak ada Agama yang mengajarkan kekerasan dan pembunuhan. Agama apapu mengajarkan kemanusian damai dan cinta kasih.Kesesatan berpikirlah yang membawah penganut agama melakukan tindak kekerasan dan terorisme.
- Ketiga, oleh karena itu pemimpin agama perlu lebih serius mewaspadai munculnya para pendukung kekerasan dan tindak terorisme ini dengan berbalutkan penginjil atau pendakwah lewat khotbah-khotbah maupun pernyataannya. Program deradikalisasi BNPT akan sia-sia jika masyarakat justru memberi panggung kepada pemimpin agama yang menyebarkan paham radikalisme dan kekerasan lewat misi dan dakwah-dakwanya. Olehnya PGI mengimbau kepada para pemimpin agama dan masyarakat untuk tidak memberi angina dan simpati kepada pelaku kekerasan dan terorisme apapun motifnya.
- Keempat, PGI juga mengimbau masyarakat menghentikan penyebaran foto dan video karena ini justru tujuan teroris yakni menebarkan rasa takut di tengah masyarakat.PGI justru mengimbau masyarakat untuk menebarkan kasih dan rasa damai melalui ragam media.
- Kelima, PGI mengimbau seluruh elit politik dan masyarakat untuk menghentikan komentar yang justru memperkeruh keadaan. Janganlah menggunakan peristiwa kekerasan dan tindak terorisme ini untuk menangguk kepentingan politik dan sesaat,karena harga yang sedang dipertaruhkan adalah masa depan bangsa.
- Keenam, Kita tak perlu takut menghadapi ancaman terorisme ini tetapi menyerahkan sepenuhnya penanganan oleh Negara. Sementara itu PGI mendukung sepenuhnya tindakan Negara dalam memberantas semua perilaku kekerasan dan aksi-aksi terorisme di tanah air tercinta.
- Meningkatkan tanggung jawab pelayanan para Pendeta, Guru Agama, Penatua, Syamas di Kolom-kolom dan Penatua Kompelka BIPRA untuk meneladani Yesus sebagai Gembala yang baik, yang mengenal dan menjaga kawanan domba ( Yohanes 10:14), menuntun dan melindungi kawanan domba (Mazmur 23:1-6) harus hadir di tempat-tempat ibadah 30 menit sebelum kegiatan ibadah di mulai, agar dapat mengetahui siapa yang hadir.
- Meningkatkan kewaspadaan dengan melibatkan P/KB, Panji Yosua dalam pengamanan pelaksanaan ibadah sambil terus berdoa untuk keamanan “..Jikalau bukan Tuhan yang mengawal kota, sia-sialah pengawal berjaga-jaga”(Mazmur 127:1)
- Melaporkan kepda pihak berwenang jikalau ada orang yang mencurigakan.
Posting Komentar